Trump Sambut MBS di Gedung Putih dengan Upacara Megah, Singgung Isu Khashoggi

#image_title

 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di Gedung Putih, Selasa (18/11/2025), dalam sebuah kunjungan yang berlangsung hangat dan penuh kemewahan. Upacara penyambutan berlangsung meriah dengan iring-iringan pasukan berkuda pembawa bendera, penghormatan militer, hingga atraksi jet tempur F-35 yang melintas di atas kompleks Gedung Putih.

Pertemuan yang disorot dunia itu memperlihatkan kedekatan personal antara Trump dan MBS. Kepada para pejabat kabinet, wartawan, dan delegasi Saudi yang hadir, Trump memuji MBS sebagai “kawan baik” yang sudah lama menjalin hubungan dekat dengannya. “Kami sudah menjadi kawan baik dalam waktu lama. Kami selalu berada di sisi yang sama dalam setiap isu,” ujar Trump.

Ia bahkan menegaskan kedekatannya dengan putra mahkota Saudi itu. “Saya bisa menelepon dia hampir kapan pun. Ketika Anda mencintai pekerjaan Anda, mencintai negara Anda, dan berada pada posisi seperti kami—raja masa depan, putra mahkota yang dihormati, dan saya sebagai presiden—Anda memikirkan negara Anda,” ucap Trump.

Pertemuan selama 42 menit itu membahas isu perdagangan, investasi, serta kerja sama diplomatik. Trump mengklaim kunjungan ini berpotensi membuka pintu investasi Arab Saudi hingga 1 triliun dollar AS, atau sekitar Rp 16 kuadriliun, ke Amerika Serikat.

Namun, sesi dialog Trump dengan wartawan berlangsung tegang ketika muncul pertanyaan mengenai keterlibatan MBS dalam kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi, pada 2018. Laporan intelijen AS sebelumnya menyebut MBS memerintahkan operasi tersebut.

Trump menepis laporan itu dan membela MBS. “Banyak orang tidak menyukai pria yang Anda bicarakan itu. Entah Anda menyukainya atau tidak, hal-hal terjadi,” kata Trump. Ia menegaskan bahwa MBS tidak mengetahui apa pun soal pembunuhan itu dan meminta para wartawan menghentikan pertanyaan mengenai Khashoggi. “Tidak perlu mempermalukan tamu kita dengan pertanyaan seperti itu.”

Sementara itu, MBS tetap pada posisinya bahwa ia tidak memiliki peran dalam pembunuhan sang jurnalis. Meski demikian, pertemuan di Gedung Putih tersebut memunculkan kembali kritik dari berbagai pihak mengenai hubungan dekat Trump dengan pemimpin Saudi, terutama di tengah kontroversi pelanggaran HAM yang menyeret kerajaan tersebut. (***)

Dunia Sudah Canggih! Kreatiflah Sedikit...