Microsoft dan OpenAI Soroti Tantangan Baru Industri AI

01gq3pa7t7n6nrgsmhv52sd533

CEO Microsoft, Satya Nadella, menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) saat ini bukan lagi soal kelangkaan chip atau perangkat keras khusus, melainkan keterbatasan pasokan daya listrik. Hal ini ia sampaikan dalam podcast BG2, seperti dilaporkan The Times of India.

Nadella mengatakan bahwa industri AI telah melewati fase kritis terkait pasokan semikonduktor, dan kini menghadapi hambatan fundamental yang berpotensi menghambat percepatan inovasi.

“Masalah terbesar yang kita hadapi sekarang bukanlah chip, melainkan daya. Kalau kita enggak bisa membangun dekat-dekat dengan sumber daya, kita bakal punya chip yang tersimpan di gudang atau bahkan enggak bisa dicolok,” ujar Nadella.

Tantangan Baru: Infrastruktur Daya untuk AI

Menurut Nadella, kebutuhan daya yang masif menjadi perhatian utama mengingat pusat data dan model AI generasi terbaru membutuhkan konsumsi energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan teknologi sebelumnya. “Masalahnya bukan lagi masalah pasokan chip, tapi masalah daya,” tambahnya.

Pernyataan ini mempertegas perubahan lanskap industri AI, di mana efisiensi energi dan pembangunan infrastruktur listrik kini menjadi faktor strategis.

Sam Altman: Kelangkaan Komputasi Hanya Sementara

Sementara itu, CEO OpenAI Sam Altman menyampaikan pandangan berbeda mengenai isu daya komputasi. Ia mengatakan bahwa kelangkaan yang terjadi saat ini bersifat sementara.

Altman memperkirakan kelebihan kapasitas komputasi akan muncul dalam rentang dua hingga enam tahun ke depan. Ia menilai industri sedang menuju era efisiensi dan skala yang lebih besar.

Strategi Microsoft: Bangun “Pabrik Agen” dan “Pabrik Token”

Nadella memaparkan pendekatan strategis Microsoft dalam membangun fondasi AI modern. Ia menyebut bahwa fokus utama bukanlah sekadar menurunkan biaya komputasi, melainkan meningkatkan “kecerdasan per unit.”

Microsoft saat ini tengah mengembangkan dua fondasi besar:

  1. Pabrik Agen: Ekosistem perangkat lunak tingkat atas yang berkaitan dengan agen AI, aplikasi, dan layanan berbasis kecerdasan.
  2. Pabrik Token: Infrastruktur komputasi dasar, seperti perangkat keras, sistem operasi, manajemen virtualisasi, hingga kemampuan penjadwalan.

Kedua pendekatan ini disebut sebagai kunci untuk mendorong efisiensi dan kemampuan AI pada skala global.

Visi Altman: AI Sebagai Mesin Penemuan Ilmiah

Altman menyebut bahwa tujuan akhir dari AI bukan hanya mempercepat produktivitas, tetapi juga memungkinkan terobosan ilmiah berskala besar.

“Jika kita benar-benar dapat memungkinkan AI untuk melakukan penelitian ilmiah, maka dalam arti tertentu, itu akan menjadi superintelijen,” ujar Altman.

Ia menilai masa depan AI sangat bergantung pada kemampuan model untuk berperan aktif dalam penelitian, analisis ilmiah, dan pemecahan masalah kompleks.

Pengakuan Altman untuk Microsoft

Dalam kesempatan yang sama, Altman memberikan penghargaan kepada Microsoft atas dukungan awal yang sangat penting bagi OpenAI.

Ia menyebut bahwa kepercayaan Satya Nadella berperan besar dalam keberhasilan OpenAI hingga menjadi pemain utama dalam industri AI global.

Altman menegaskan bahwa tanpa dukungan raksasa teknologi tersebut, perjalanan OpenAI tidak akan semulus sekarang. (***)

Dunia Sudah Canggih! Kreatiflah Sedikit...