Ilmuwan Temukan Kawah Tumbukan Meteorit Modern Terbesar di Dunia di China Selatan

01ka0mcsvxbvwvtmjjqs17346z

Jakarta, 16 November 2025 — Tim ilmuwan internasional mengumumkan penemuan spektakuler di wilayah perbukitan China bagian selatan: sebuah kawah tumbukan meteorit berukuran raksasa yang diklaim sebagai kawah modern terbesar yang pernah ditemukan di Bumi. Kawah ini diberi nama Kawah Jinlin, dan temuan tersebut dinilai dapat membuka bab baru dalam pemahaman mengenai sejarah tumbukan benda langit di planet kita.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Matter and Radiation at Extremes mengungkapkan bahwa kawah ini terletak di wilayah terpencil di barat laut Provinsi Guangdong, tak jauh dari Kota Zhaoqing. Para ilmuwan memperkirakan diameter kawah mencapai 820 hingga 900 meter dengan kedalaman sekitar 90 meter—ukuran yang jauh mengungguli pemegang rekor sebelumnya, Kawah Macha di Rusia yang hanya berdiameter sekitar 300 meter.

Terbentuk pada Zaman Holosen

Para peneliti menyebut Kawah Jinlin sebagai kawah “modern” karena terbentuk pada Zaman Holosen, periode geologis yang dimulai sekitar 11.700 tahun lalu setelah berakhirnya Zaman Es. Dalam konteks geologi, kawah ini tergolong sangat muda.

Struktur tepi kawah tersusun dari tanah granit lapuk, disertai pecahan granit. Namun bukti paling kuat berasal dari ditemukannya butiran kuarsa dengan planar deformation features, struktur mikro yang hanya dapat terbentuk akibat gelombang kejut ekstrem.

“Di Bumi, pembentukan planar deformation features pada kuarsa hanya bisa terjadi akibat gelombang kejut ekstrem yang dihasilkan oleh tumbukan benda langit,” jelas Ming Chen, penulis utama studi dari Center for High Pressure Science and Technology Advanced Research.

Chen menambahkan bahwa tekanan kejut yang diperlukan untuk menghasilkan struktur tersebut berada pada kisaran 10 hingga 35 gigapascal, angka yang tidak mungkin terjadi melalui proses geologi normal di Bumi.

Keajaiban di Tengah Iklim Ekstrem

Menariknya, kawasan tempat kawah ini berada dikenal memiliki cuaca ekstrem, dengan monsun rutin, curah hujan tinggi, dan tingkat kelembapan yang besar. Kondisi tersebut seharusnya mempercepat proses erosi dan merusak struktur kawah. Namun Kawah Jinlin ternyata masih terawetkan dengan sangat baik, memberikan peluang besar bagi ilmuwan untuk mempelajari proses tumbukan meteorit secara mendalam.

Meski demikian, penelitian masih jauh dari selesai. Tim ilmuwan belum dapat memastikan apakah kawah tersebut terbentuk dari meteorit berbahan besi atau batuan. Analisis lanjutan akan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis meteorit yang menghantam wilayah tersebut.

Penemuan yang Langka dan Bernilai Sejarah

Bumi telah dihantam oleh meteorit selama jutaan tahun. Namun hanya sedikit tumbukan yang meninggalkan jejak permanen, sebab banyak kawah hilang akibat erosi, perubahan geologi, atau pergerakan kerak Bumi yang dinamis. Karena itu, penemuan kawah berukuran besar dan masih terawat seperti ini disebut sebagai penemuan yang sangat penting.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa skala tumbukan benda langit kecil pada masa Holosen jauh lebih besar daripada yang selama ini tercatat,” ujar Chen.

Ia menekankan bahwa kawah tumbukan adalah arsip alam yang menyimpan catatan sejarah interaksi Bumi dengan benda langit kecil. Dalam skala ilmiah, penemuan Kawah Jinlin dapat memberikan dasar penting untuk memahami distribusi tumbukan, evolusi geologi, serta risiko objek luar angkasa yang berpotensi menghantam Bumi di masa depan.

Temuan ini juga membuka kesempatan bagi peneliti di seluruh dunia untuk mempelajari dampak tumbukan meteorit dalam lanskap geologi modern, sekaligus memperkaya pemahaman tentang dinamika planet yang terus berubah. (***)

Dunia Sudah Canggih! Kreatiflah Sedikit...